KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran dan fungsi negara dalam ekonomi Islam” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Elviana SE., M. PolEc selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Politik Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Banda Aceh, 24 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
Tujuan Ekonomi Politik Islam 2
Tujuan Ekonomi Islam 2
Tujuan Politik Islam 3
Tujuan Ekonomi Politik Konvensional 5
Fungsi Ekonomi Islam 5
Fungsi Ekonomi Islam 5
Fungsi Politik Islam 5
Fungsi Ekonomi Politik Konvensional 6
BAB III PENUTUP 8
Kesimpulan 8
Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum perkembangan kajian ekonomi politik Islam akan berjalan seiring dengan perkembangan kajian ilmu ekonomi Islam (Islamic Economics). Pada dasarnya hal ini adalah sekedar pengembalian tradisi intelektual Islam yang sebelumnya sempat menjadi mercusuar peradaban dunia dan juga sekaligus membangkitkan kembali paradigma Tauhid yang lebih bersifat komprehensif dalam memandang kehidupan manusia di muka bumi ini.
Ekonomi Politik Islam hanyalah satu bidang ilmu yang akan dibangun berdasarkan Paradigma Tauhid. Semua ilmu pengetahuan yang ada perlu dibangun pula dalam kerangka paradigma Tauhid. Pemisahan ilmu dan keyakinan (sekularisme) pada dasarnya merupakan hal yang historis di dunia Barat, dan bukan bersifat universal. Kondisi yang ada di Barat tidak dapat dengan serta merta diaplikasikan di dunia Muslim yang mempunyai sistem keyakinan yang berbeda dan sejarah hubungan agamawan dan ilmuwan yang juga berbeda.
Pengembangan ekonomi politik Islam diperlukan untuk menjawab persoalan ekonomi dan pembangunan, khususnya di dunia Muslim, antara lain dalam rangka membebaskan dunia Muslim dari kelemahan dan keterbelakangan dalam percaturan peradaban dunia saat ini. Ekonomi Politik Islam diharapkan akan dapat menyatukan kembali antara “body” and “spirit” dari dunia Muslim, yang selama ini terpisahkan oleh paradigma sekuler yang dominan.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan Ekonomi Politik Islam
Menurut Ken Mcelroy tujuan adalah langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan.
Tujuan Ekonomi Islam
Menurut Muhammad Umar chapra, salah seorang ekonomi Islam, tujuan kegiatan ekonomi Islam adalah:
Kegiatan ekonomi atau muamalah bertujun untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi dalam batas-batas, norma-norma moral Islam. Agama Islam memperbolehkan manusia untuk menikmati rizki. Namun, tidak boleh berlebihan dalam konsumsi. Dalam Islam setiap usaha yang dilakukan oleh manusia seperti bertani, berdagang dan usaha lainnya dianggap Ibadah.
Tatanan ekonomi yang diusahakan bertujuan untuk membina persaudaraan dan menegakkan keadilan universal. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia jangan sampai menimbulkan rasa permusuhan, peperangan dan ketidakadilan ekonomi.
Distribusi pendapatan yang seimbang. Islam mempunyai komitmen yang tinggi terhadap persaudaraan manusia dan keadilan, oleh karena itu ketidak adilan ekonomi tidak dibenarkan dalam Islam. Karena ketidak merataan ekonomi tersebut hanya akan meruntuhkan rasa persaudaraan antar manusia yang ingin di bina oleh manusia
Tatanan ekonomi dalam Islam bertujuan untuk mewujudkan kebebasan manusia dalam konteks kesejahteraan sosial. Pandangan ekonomi Islam tentang kesejahteraan tentu saja didasarkan atas keseluruhan ajaran Islam tentang kehidupan ini. Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran Islam adalah:
Kesejahteraan holisctic dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu sosial. Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa, karenanya kebahagiaan haruslah seimbang diantara keduanya. Demikian pula manusia memiliki dimensi individual, tetapi tentu saja ia tidak dapat terlepas dari lingkungan sosial. Manusia akan merasa bahagia jika dapat seimbangan di antara dirinya sendiri dengan lingkungan sosialnya.
Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat, sebab manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja tetapi juga di alam akhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat dicapai maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang dalam segala hal lebih bernilai (valuable).
Tujuan Politik Islam
Tujuan politik Islam mengatur urusan-urusan (kepentingan) umat baik dalam negeri maupun luar negeri berdasarkan hukum hukum Islam. Adapun menurut Imam Al-ghazali: “ agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala seuatu yang tidak berpondasi niscaya akan runtuh dan segala sesuatu yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang dan lenyap. Dalam Ekonomi politik Islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat Muslim. Namun, relitas politik demikian menjadi pudar saat terjadi kebiasaan umum masyarakat dewasa ini baik perkataan maupun perbuatannya menyimpang dari kebenaran Islam yang dilakukan oleh mereka yang beraqidahkan sekulerisme, baik dari kalangan non muslim atau dari kalangan umat Islam. Jadilah politik disifati dengan kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun penguasa. Penyelewengan para politisi dari kebenaran Islam, kazhaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna lurus politik tadi. Bahkan, dengan pandangan seperti itu jadilah penguasa memusuhi rakyatny bukan sebagai pemerintahan yang shalih dan berbuat baik. Hal ini memicu propaganda kaum sekuleris bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama (Islam). Sebab, orang yang pahamkan agama itu takut kepada Allah SWT sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang merupakan dusta, kezhaliman, penghianatan, dan tipu daya. Cara pandang demikian, sayangnya sadar atau tidak mempengaruhi sebagian kaum muslim yang juga sebenarnya ikhlas dalam memperjuangkan Islam. Padahal propaganda tadi merupakan kebenaran yang digunakan untuk kebathilan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan ekonomi politik Islam adalah untuk menjamin tercapainya semua pemenuhan kebutuhan pokok tiap orang secara keseluruhan tanpa mengabailan kemungkinan seseorang memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar potensi yang dimilikinya sebagai seorang individu yang hidup ditengah komunitas manusia. Dalam hal ini ekonomi politik Islam tidak hanya berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarkat saja dalam suatu negara dengan mengabaikan kemungkinan terjamin tidaknya kebutuhan hidup tiap-tiap individu. Ekonomi politik Islam juga tidak saja bertujuan untuk mengupayakan kemakmuran individu semata tanpa kendali tanpa memperhatikan terjamin tidaknya kehidupan tiap individu lainnya. Namun ekonomi politik Islam bertujuan sebagai perangkat instrumen agar dapat terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis. Baik dalam meningkatkan taraf kehidupan maupun menjamin tidaknya tiap orang menikmati kehidupan tersebut.
Tujuan Ekonomi Politik Konvensional
Tujuan ekonomi politik konvensional adalah tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi politik konvensional mengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan dan unsur waktu adalah terbatas hanya didunia saja tanpa memikirkan hari akhirat.
Fungsi Ekonomi Politik Islam
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia fungsi merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Adapun menurut Moekijat fungsi adalah sebagai suatu aspek khusus dari suatu tugas tertentu.
Fungsi Ekonomi Islam
Fungsi ekonomi Islam dalam kegiatan ekonomi adalah:
Merealisasikan pertumbuhan ekonomi dengan mengikutsertakan seluruh komponen bangsa.
Sistem ekonomi Islam memainkan peranan penting dalam menyusun rencana pertumbuhan ekonomi yang proaktif dan jauh dari penyelewangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan yang diperoleh di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh, sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan oleh Allah.
Mewujudkan kesatuan ekonomi bagi seluruh dunia Islam demi mewujudkan kesatuan politik yang amar ma’ruf nahi mungkar.
Fungsi politik Islam
Fungsi politik Islam adalah mengelola persoalan publik atau masyarakat yang sesuai dengan syariat Islam. Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan dalam segala aspek, termasuk tentang negara dan politik. Politik (siyasah) adalah pemeliharaan urusan umat (ri’ayatu syuunil ummah), di dalam dan luar negeri. Pelaksana praktisnya adalah daulah (negara), sedangkan umat melakukan muhasabah (kritik, saran, dan nasihat) kepada daulah (khalifah). Politik dalam negeri dilaksanakan negara untuk memelihara urusan umat dengan melaksanakan mabda (aqidah dan peraturan-peraturan) Islam di dalam negeri. Dalam menggeluti politik dalam negeri, kaum muslim wajib memperhatikan pelaksanaan pemerintahan dan meluruskannya apabila terjadi penyimpangan. Adapun politik luar negeri dilakukan daulah untuk memelihara urusan umat dilakukan daulah untuk memelihara urusan umat di luar negeri dengan menjalin hubungan internasional dan menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Dalam melaksanakan aktivitas politik, penguasa mendapat pengawasan dari seluruh rakyat, baik sebagai individu maupun kelompok.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi ekonomi politik Islam adalah sebagai penguat persatuan umat Islam dalam kemandirian ekonomi karena perekonomian dunia belakangan ini dikuasai oleh paham kapitalis dan sosialis. Namun cita-cita ini sangat sulit untuk diwujudkan mengingat besarnya kekuatan. Raksasa dari ideologi sekuler yang menghambat, menghalangi dan menghancurkan sistem ekonomi Islam melalui berbagai strategi seperti pendidikan, kebudayaan, ekonomi, kependudukan, politik dan lainnya. Sehingga melahirkan generasi yang hanya ingin menikmati hidup serba enak tanpa melalui kerja keras serta tidak mempunyai sensitiftas terhadap persoalan sosial dalam jangka panjang.
Fungsi Ekonomi Politik Konvensional
Fungsi ekonomi politik konvensional adalah setiap individu memiliki hak mutlak untuk mengelola aset yang dimiliki untuk mengelola aset yang ia miliki untuk mendapatkan manfaat/ keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan ekonomi politik Islam adalah untuk menjamin tercapainya semua pemenuhan kebutuhan pokok tiap orang secara keseluruhan tanpa mengabailan kemungkinan seseorang memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar potensi yang dimilikinya sebagai seorang individu yang hidup ditengah komunitas manusia.
Fungsi ekonomi politik Islam adalah sebagai penguat persatuan umat Islam dalam kemandirian ekonomi karena perekonomian dunia belakangan ini dikuasai oleh paham kapitalis dan sosialis.
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kedepan, dan penulis berharap agar dalam pembuatan makalah tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama dan bisa menjadikan pengalaman di masa yang akan datang, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga.
Farouk Abdullah Alwyni. 2011. Ekonomi Politik Islam. Dalam Artikel Academia.edu. Diakses pada tanggal 21 September 2017, pukul 16:06.
Syakir Mohd, Mohd Rosdi. 2012. Makna Ekonomi Politik Islam. Dalam Artikel Academia.edu. Diakses pada tanggal 22 September 2017, pukul 14:00.
Comments
Post a Comment