Dan mungkin pun ketika kita membaca ini kisah kita sudah lama selesai.
Kenapa dari kemarin diam. Karna menyelesaikan masalah didalam emosi gak akan bisa tuntas. Yang ada malah hanya ego dan kepentingan sendiri yang kita dahulukan.
Oke dimulai..
Kita baik baik saja selama hampir setahun
Aku terima kekuranganmu
Aku terima kamu dari bawah.
Aku tidak pernah menuntut kamu untuk menjadi apa yang aku mau.
Aku menghargai dan mensupport kamu selalu. Meskipun aku mengorbankan impian aku.
Kenapa?
Karna aku tau kamu anak laki laki satunya dan kamu harapan keluarga.
Tapi kamu tidak pernah melihat ketulusan aku. Yang terlihat dimata kamu aku jahat aku keras dan aku bermain dibelakang kamu.
Dari awal pacaran kamu tau aku bukan orang cemburuan dan tidak mengekang kamu berteman dengan siapa saja. Dan aku berharap kamu juga begitu kepada aku. Tapi kamu malah mengikat aku hingga pertemanan aku terbatas.
Bagi kamu dunia aku adalah kamu. Dan hanya kamu.
Awalnya aku terima. Tapi kamu sering menuduh yang tidak aku perbuat. Kamu membuat aku jauh dari orang diluar.
Memasuki hubungan setahun dan kita mulai ldr kamu semakin menjadi jadi. Kamu yang tidak punya waktu untuk hubungan ini dan kamu juga yang mengatakan aku berubah.
Aku tak berubah aku masih disini dan menunggu kamu. Tapi kamulah yang memang tidak ada waktu lagi.
Aku tidak percaya sama orang yang benar benar sibuk kecuali dia sendiri menyibukkan diri. Aku rasa dalam sehari pasti ada waktu mesti hanya sebentar.
Komunikasu itu sangat berharga untuk hubungan ldr.
Tapi kamu tidak menghargai waktu itu. Waktu yang ada pun kamu gunakan untuk bertengkar..
Dan tiba akhirnya kamu tidak bisa lagi mengerti aku. Dan jalan kita pun sudah berbeda. Mestikah aku tetap bertahan??
Hubungannya sudah tidak sehat?
Kamu mulai kasar. Kamu sering memaki.
Dan aku tetap diam. Karna aku menghargai kamu. Tapi kamu semakin ringan mengeluarkan kata kata kasar.
Memaafkan itu sekali dua kali tidak berkali kali. Jangan hanya karna aku mencintai kamu. Kamu bisa sesuka hatimu.
Hari ini kamu berkata kasar. Besoknya kamu katakan cinta. Dan begitu seterusnya.
Aku menjadi takut kepada diri sendiri.
Aku takut keadaan ini membuat aku akan jatuh terlalu dalam.
Dan aku memutuskan "SUDAH". Cukup sampai disini.
Tapi kamu tidak menerima itu.
Kedekatan kita setelah putus kamu anggap masih dalam hubungan.
Padahal itu hanya sebatas teman. Mungkin bisa menjadi lebih dari teman jika kamu berubah. Tapi kamu tidak pernah menyadari kesalahan kamu.
***
Sebulan setelah kita sama sama diam. Dan aku mulai dekat dengan orang lain.
Dan kamu menghubungi aku. Dan ketika kamu tau aku dekat dengan orang lain. Kamu mengatakan aku kembali selingkuh.
Oh tuhan dia tidak pernah bisa berubah. Dari makian itu aku semakin yakin untuk meninggalkannya.
Makiannya menjadi menjadi.
Sulit memang awalnya move on. Tapi aku memiliki teman teman yang mensupport bahwa ini tidak baik untuk kita. Memaksa keadaan. Karna suatu hubungan itu tidak cukup dengan bermodal cinta. Tapi banyak pertimbangan lain.
Lucu memang. Bisa selingkuh padahal sudah lama putus. Aku meyakini kamu kita sudah lama tidak berkomunikasi dan kita sudah selesai.
Dan kamu mengacam aku dengan hal hal yang tidak masuk akal.
Logikanya aku sudah membuka hati dengan orang lain. Tak mungkin aku meninggalkannya.
Kamu hanya masa lalu. Dan dia masa depan. Kamu terus menuduh aku sudah selingkuh sejak masih bersama kamu. Makanya mudah move on.
Perihal moveon ku yang terlalu cepat kali ini.
Karna cara kamu memperlakukan yang membuat aku kuat dan bertekad untuk mengatakan " oke fine ini tak baik aku harus bangkit dari sini karna masih ada yang tulus dan dan sangat sayang padaku". Lalu Karna dia orang yang sudah lama ku kenal. Kita sudah dekat seperti keluarga. Seperti abang sendiri, seperti teman sendiri. Dan dia kali ini datang diwaktu tepat. Setelah bertahun bertahun berteman. Ketika tau aku sudah tidak menjalin hubungan dia memberanikan diri untuk menggungkapkan perasaannya.
Dan di posisi aku yang baru putus pun aku tak mudah percaya sama komitmen baru. Dan dia berlahan mengatakan dia berbeda. Dia ingin serius. Meskipun keadaan juga belum memungkinkan. Tapi dia ingin aku menemani masa masa dia dibawah ini. Berjuang bersama sama.
Hubungan kali ini sudah ku fikirkan matang matang. Karna ini bukan cuma kami berdua tapi ini mengorbankan pertemanan, abang, dan keluarga. Jika kami main main mungkin kami gak akan bisa baik baik lagi.
Dan itu yang kamu katakan aku selingkuh.
Kami dekat 1 bulan setelah tanpa kabar yang ku kira kamu juga sudah bisa move on.
Dan yang paling menyakitkan aku perihalmu adalah kamu tidak pernah jujur kalau kamu pernah ingin bersama sahabatku. Dan aku baru tau itu setelah putus. Kamu merahasiakannya. Dan sahabatku pun merahasiakannya agar aku tetap bahagia dengan kamu.
Dan di akhirnya kita harus saling memaafkan.
Apapun bentuk kesalahan itu.
Yang jelas kita sudah punya pilihan masing masing.
Kita memulainya dengan baik baik. Dan aku harap kita juga mengakhiringa baik baik.
Aku berterima kasih untuk waktu setahunnya.
Kamu banyak mengajarkan aku tentang hidup.
Kamu bagian dari kisah hidupku.
Dan semua kesalahan kita maafkan dan lupakan.
Dan ingatlah yang baik baik saja.
Berdamailah dengan hati kita.๐๐
Insya Allah akan disembuhkan hatinya dan digantikan dengan yang lebih baik.
~~Banda Aceh. Minggu, 24 Maret 2019
Terima kasih sudah membaca blog ini. Jangan lupa klik iklan diatas atau di bawah ya untuk mensupport blog ini. Terima kasih kerja samanya.
Semoga Tuhan membalas kebaikannya๐๐
Comments
Post a Comment